small but nice, simple but memorable

Jumat, 25 November 2011

happy teacher's day

selamat hari guru, untuk seluruh guru indonesia. guru-guru muda yang menanti pengakuannya sebagain PNS, guru-guru senior yang menanti sertifikasi serta guru-guru manula yang menanti pensiun :P

selamat pagi, pagi yang indah.
bersama dengan teh hangat dan bakpia oleh-oleh ibu dari jogja aku mengucapkan selamat hari guru bagi yang merayakannya.
masa sekolah yang sudah aku lewati bersama kalian sehingga aku berada dalam fase ini. duduk di perguruan tinggi di jurusan geografi yang sekarang sedang dipersiapkan sebagai guru sejati. kalau boleh aku mengingatkan memang sejak dulu aku bercita-cita sebagai guru, namun cita-cita itu selalu tertutup oleh cita-cita yang lain. yang menurutku lebih kelihatan berkelas bila aku pamerkan kepada teman-temanku. kini aku sungguh amat menyesal karena selama ini bersalah kepada salah satu cita-cita itu. hingga tuhan menitipkan aku di tempat ini, perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana yang dididik sebagai guru. pengajar anak bangsa dan ikut melaksanakan janji negara yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa.
aku memang baru-baru ini sedang mengikuti kegiatan yang merupakan salah satu mata kuliah wajib di kampusku. namanya PPL, program ini sama seperti magang hanya saja tugasku disini mengajar SMA dan tentunya mata pelajaran geografi. ah jujur aku bukan ahli di bidang pelajaran ini. mungkin karena hati yang setengah-setengah dalam menjalankan perkuliaan jadi ilmu yang aku tangkap pun tidak sampai setengah. sebisa mungkin dan sesempurna mungkin aku mengajar mereka. anak kelas 2 di salah satu SMA di Jakarta. terkadang ketika aku mengajar banyak ledekan-ledekan anak murid yang membuat aku tidak tahan untuk tertawa. mereka raja gombal, mungkin karena aku bertubuh pendek dan wajah aku tidak terlalu tua dibanding guru-guru lain namun tidak jarang juga banyak murid wanita yang memandang aku bukan siapa-siapa sehingga mereka menjadi seenaknya dikelas, kalau sudah begitu akan aku biarkan saja. karena aku hanya ingin mengajar pada murid yang ingin belajar. itu prinsipku.
selain mengajar dalam program PPL, aku juga mengajar di salah satu bimbingan belajar yang lumayan terkemuka di jakarta. aku mengajar anak sd, smp, dan sma. tentu dengan bidang yang aku pelajari dikuliah. ips-geografi. walau tak jarang aku harus kerja keras mengulang pelajaran dan menghafal materi pelajaran lewat buku-buku yang aku download. namun semua kerja keras itu terbayarkan.
jadi suatu hari atasanku bicara kalau aku dimutasi tidak lagi harus mengajar geografi sma, aku dipindahkan menjadi pengajar ips sd dan smp. sejujurnya aku sangat sedih dan berat sekali berkata iya. aku sudah akrab dengan adik-adik murid. itu nama yang aku berikan pada muridku di bimbingan belajar. didalam kelas kami seperti teman, kami sering mendiskusikan segala sesuatu bersama bahkan mengingatkan aku jika aku salah atau menertawakan aku ketika tulisanku tidak terbaca. aku sungguh nyaman di kelas mereka. tapi ini aku tidak bisa mengajar mereka lagi karena pengaruh sistem.
seminggu dua minggu berjalan, aku tidak lagi singgah dikelas mereka. hingga suatu ketika dan anpa diminta ternyata adik-adik murid datang kepadaku meminta aku ajarkan kembali, namun aku hanya bisa diam dan tidak ingin memberi harapan kepada mereka. mereka ingin aku ajarakan kembali, mereka meminta aku masuk kekelasnya lagi. dalam hati aku terenyuh. begitukah aku dimata mereka, atau itu hanya semacam basa-basi. yang jelas hanya mereka dan Tuhan yang tau. namun mendengar pernyataan itu aku jadi tersentuh, setidaknya aku masih dibutuhkan buat mereka. dan itu kebahagiaan yang tidak dapat dilukiskan dengan alat lukis apapun. aku merasa indah. dan cuma aku satu-satunya.
adik-adik murid yang lain, anak sd kelas 6. bukan main pintarnya, bukan main pula nakalnya. aku sangat kewalahan sekali. kelas begitu sangat ribut. membuat aku capek berteriak untuk menyangingi kerasnya suara mereka. bisa dibayangkan betapa gaduhnya kelas itu. adik muridku ada 12, angga, diva, audrey, hendra, aras, sebastian, toriq, lisa, april, ipul, farel, dan bayu. mereka sangat berkarakter. namun ada kesamaan diantara mereka yaitu mereka suka cerita hantu. mereka selalu memintaku untuk menceritakan pengalaman aku mengenai makhluk tersebut. kadang mengarang kadang realita semua aku ceritakan apa adanya. cuma aku sering sekali berpesan pada mereka. kurang lebih intinya seperti ini, kalian tidak boleh takut sama mereka, kalian lebih sempurna dari mereka, beribadahlah supaya kalian bisa dijauhi dari godaanya. untuk menghadapi makhluk mungil seperti mereka aku berusaha menampilkan sisi bijaksanaku.
cerita lain dikelas itu, pernah suatu hari mereka ribut. gradak-gruduk bunyi suara terdengarsampai lantai bawah. padahal kelas mereka di lantai 3. aku luar biasa kesal. akhirnya aku datangi kelas mereka. dan keadaan kelas begitu mengkhawatirkan, semua kursi sudah tidak beraturan bentuknya. kertas berceceran dimana-mana, bau keringat mereka menambah sesak ruangan yang ber ac. aku dengan volume suara yang keras memanggil mereka. "angga bayu hendra aras apa-apaan ini. kenapa kelas jadi berantakan seperti ini ? kalian ngapain sih ??" dengan santai hendra menjawab "kita lagi meneladani para pahlawan kak", aku bingung masih terpaku dan berusaha membereskan kursi sambil berpikir, "iya kak pahlawan-pahlawan kan dulu berperang membela negara," jawab bayu sambil ngos-ngosan. aku makin terpaku mendengar celotehan mereka. jadi mereka main perang-perangan dengan tujuan meneladani pahlawan, aku bicara dalam hati. aku mati gaya. diam. kemudian aku meluruskan pandangan mereka mengenai sikap meneladani. ah kalau aku ingat peristiwa itu aku sering tertawa-tawa sendiri didalam bus. malam yang senyap jadi ramai gara-gara mengingat mereka.
lalu ada lagi yang bikin aku mati gaya, jadi suatu hari aku membuat soal dengan jawaban yang aku buat kotak-kotak berjumlah huruf yang menjadi jawabannya, dua tiga huruf aku keluarkan secara acak agar mereka bisa lebih mudah untuk menjawabnya. kemudian sebastian bertanya, "kakak aku engga tau jawaban ini, aku belum diajarin kak disekolah". dengan santai aku menjawab "di tebak aja sebastian kan hurufnya udah ada yang kakak perlihatkan". lalu sambil menulis sebastian menjawab, "menebak itu bukan solusi memecahkan masalah yang baik kak". deg ! aku terpaku, membisu, mematung, tak bergerak, dan hampir kesetrum sama perkataan aku sendiri. kalimat yang diucapkan sebastian sungguh amat indah bila aku jadikan status facebook atau twitter. sungguh aku tidak membayangan dari mana ia bisa bicara seperti itu. aku kakak guru yang amat mengenaskan rasanya. dengan kejadian tadi aku kembali luruskan perkataanku.
cerita lain lagi saat aku menjelaskan tentang benua australia di kelas, tiba-tiba aras dengan santainya duduk dengan meletakkan kaki di meja. sebagai pengajar yang tau sopan santun, aku mengingkatan dia kalau cara duduk seperti itu bukan caa yang benar. saat itu aku menegur "aras duduk yang bener dong." aras menjawab "emang duduk yang bener kaya gimana kak ?". "duduk selayaknya manusia, kamu lihat cara duduk diva" lalu sambil menatap mataku aras dengan lantang menjawab. "engga ah kak aku kan bukan peniru". harus aku jawab apa ?? aku selalu dibuat anak-anak ini mati gaya.
hal manis yang aku temukan disisi lain adalah ketika aku berulang tahun, seorang adik murid sekonyong-konyong datang kemejaku. bertanya demikian "kakak kemarin ulang tahun ya ?" "engga" karena memang ulang tahunku bukan dihari itu. "kok hari minggu kemaren fotonya pegang kue ?" lisa bertanya lagi. kemudia dengan malu-malu dia mengucapkan "selamat ulang tahun ya kak" dibarengi dengan mengulurkan tangannya. aku jadi tersenyum-senyum sendiri dan dengan riang mengucapka terima kasih kepadanya.
sungguh mengesankan pengalamanku mengajar yang baru beberapa bulan ini. aku dibuat para murid kewalahan dan bergembira.
sedikit cerita tadi merupakan secuil pengalaman yang aku dapatkan, dan mungkin hanya setitik kisah dibalik kegiatan belajar dan mengajar guru yang lain. aku anak baru di dunia pendidik. aku masih harus banyak mengajar, karena memang aku belum menjadi siapa-siapa.
terima kasih adik-adik murid yang sudah memberi banyak warna di lembar bergambar yang Tuhan berikan kepadaku.



Read More

Selasa, 22 November 2011

mencari

menapaki sudut kecil lintasan yang sedikit demi sedikit tampak redup.
lentera hilang termakan malam.
langkah beriringan tak lagi ada.
satu dua telapak menjejak di satu-satunya raga.
dipersimpangan lintas
mencari goresan tanda
kemana harus menjejak ?


Read More

jangan bosan

entah sebentar lagi atau sesaat lagi aku menamainya, yang jelas hanya tinggal beberapa jam lagi aku akan berhadapan dengan sejumlah nyawa yang masing-masing menungguiku untuk aku beri sesuatu. tak hanya diam semua kulakukan dengan perlahan demi perlahan. meski jangkauan teramat jauh namun aku senang menjalaninya. menanti waktu-waktu bersama mereka, yang punya berbagai macam karakter. kadang aku dibuatnya mati di tempat. memikirkan sekecap dua kecap sanggahan yang hingga detik ini masih bersarang dan akan selalu aku ingat. singkat dan bermakna.
mereka yang bertubuh mungil itu kelak akan memanggil namaku, meminta bercerita banyak hal. walau aku bukan manusia yang serba tahu tapi aku dibuatnya menjadi teramat banyak tau. aku menyukai penghargaannya. mereka selalu menantiku bercerita, tanpa bosan. aku belajar banyak dari mereka. semuanya.. dari hal-hal sepele sampai yang tidak bisa disebut sepele lagi. aku berharap bisa berguna buat kalian. jangan bosan menanti kedatanganku dan permainan yang akan aku bawakan lagi. aku sayang kalian :)
Read More

Sabtu, 19 November 2011

my birthday




2.30, 13 november 2011,

thank you my friends to give a surprise that I never got before, I was really touched.
i feel very special that day.






Read More

Sabtu, 05 November 2011

semangkuk soto di pagi hari




soto ini terbuat dari olahan cerita yang menghasilkan rasa gelak tawa yang begitu gurih dan mengenyangkan

ini yang aku maksud, disaat semua kisah dimulai dan berasal dari tempat ini. tempat kenangan yang mengingatkan aku pada masa-masa muda dulu, saat SMP. aku bersama kesepuluh temanku sering sekali bahkan hampir setiap hari menghabiskan waktu disini, sekedar makan siang, becanda atau berbicara ngalor-ngidul tidak penting.
aku ingat saat kami semua berulang tahun, satu-persatu dari kami pasti menjadikan soto ini sebagai bahan traktiranya. kami sudah akrab sekali dengan pemilik tempat makan ini, pak cak namanya. beliau hafal sekali pesanan kami, aku yang tidak pakai telur, radit yang tidak suka tomat, afif yang suka menambah koya, dan mair yang tidak suka pedas. kami tinggal pesan dan soto akan segera hadir serta tanpa ba bi bu kami lahap :D
ingin rasanya aku memutar waktu disaat  kami menggunakan seragam putih biru, membicarakan cita-cita kami yang ingin masuk SMA favorit, membicarakan soal-soal ujian, PR matematika bahkan guru yang menyebalkan. di soto pakcak biasa kami memanggilnya.
minggu terakhir di bulan oktober aku kembali kesana, bersama ketiga temanku. mengicip soto yang jelas sekali aku rindu. kembali berbincang seperti dulu, sembari menghabiskan semangkuk soto di hari minggu. ketika ingin pulang dan pamit, pak cak senantiasa mendoakan kami, agar kami menjadi orang sukses. sukses dalam segala hal katanya. terima kasih pakcak itu balasku :)


Read More

Kamis, 03 November 2011

warna sawarna

melanjutkan perjalanan siang itu, seusai bermalam di bayah dan menikmati pagi disana. disaat matahari sedang terik-teriknya kami menempuh perjalanan sekitar 2 jam menuju sawarna. kami mengunjungi pantai yang selama ini di cari para surfer. pertunjukan tarian dan orkestra ombak sangat menghibur. mereka beratraksi dengan lincahnya, deburannya memecahkan suasana.
untuk masuk kesana kami dikenakan biaya retribusi sebesar 2000 rupiah per orang. tidak mahal. hanya saja bila ingin memebeli makanan dan minuman disini harganya jauh lebih mahal dari harga pasaran. selanjutkan kami mencari penginapan, niat hati ingin menginap dirumah penduduk, namun apadaya karena tarif yang diluar dugaan maka kami terpaksa bermalam di bibir pantai, diwarung teteh dan teteh yang baik hati meminjami kami lampu petromak dan bantal untuk menyimpan nyenyak disana. penginapan disana dihitung perkepala, paling murah 50.000 per orang itu pun dirumah penduduk.
untuk menanti malam maka selayaknya wisatawan lainnya kami menyusuri bibir pantai, bermain dengan telanjang kaki. menapaki butiran-butiran pasir yang tidak jarang masuk di celah-celah jari kaki. menemukan tempat yang sangat eksotis dan hewan yang begitu dramatis.












Read More

tilas di ujung genteng


aku mungkin telat untuk memposting perjalananku ke sukabumi, tepatnya ke desa ujung genteng. disana terdapat pantai yang sangat indah dan masih jarang dikunjungi. aku kesana bersama tiga orang temanku. kamu melakukan perjalanan dengan mengendarai motor. waktu tempuh kami 7 jam. itu karena kami melakukan banyak melakukan pemberhentian. kami tiba disanan disaat senja. berbarengan dengan tenggelamnya mentari dan langit sedang orange-orangenya. indah dan sangat sendu kala itu. semua lelah yang dirasakan hilang dan lenyap begitu saja seiring dengan hilangnya mentari.
disana kami menginap di mushola milik LIPI, kamu hanya dikenakan biaya masuk 5rb per orang dan distribusi kebersihan seikhlasnya. kami hanya menginap semalam. namun kenangan berada disana tidak dapat hilang bermalam-malam.
foto-foto dibawah ini diambil oleh temanku, entah ridha atau fajar karena mereka yang sering memotret pemandangan.
What a beautiful place !






























































Read More

kala pagi di bayah

langit mendung kala itu dan udara pagi begitu amat sepoi-sepoi menggoyangkan bulu rona. aku kedinginan di pagi itu. mungkin karena pengaruh anginmu yang terus berhembus sepanjang waktu tidurku.

kali ini aku bersama ketiga temanku melakukan perjalanan ke wilayah banten selatan. aku di bayah kala itu. di kala kami tiba dengan memesan semangkuk mie rebus dan segelas teh manis hangat. berbicara panjang mengenai perjalanan 9 jam tadi. lelah rasanya karena harus terus menerus duduk di motor dan makan hati karena ban motor temanku yang aku tumpangi berkali-kali bocor sehingga kami harus berhenti dan berkali-kali menambal ban. keadaan jalan disana memang tidak begitu bagus, mungkin itu yang menyebabkan ban motor temanku sering kali bocor. lalu kami juga terpaksa meneduh karena hujan di waktu ashar. perjalanan kami tertunda dan waktu terus berjalan.
perjalanan yang seharusnya ditempuh hanya dengan 7 jam maka melebar menjadi 9 jam. barangkali kami melewati rute yang salah sehingga jarak tempuh yang kami lewati berputar-putar. seharusnya kami melewati sukabumi bukan banten.
sudahlah mengenai perjalanan tadi, yang terpenting kali ini kami sudah disini di balai bambu dengan tikar pinjaman pemilik warung kami tertidur, berselimutkan sleeping bag yang sengaja dibawa temanku. kami terlelap. menikmati dinginnya belaian angin. malam itu di bayah.
tak lama gelap berganti terang, satu persatu mata kami terbuka. pagi telah hadir dan matahari tersenyum malu dibalik alam. pagi yang mendung kataku.

dan ini lah wajah sang pagi kala itu.













































































Read More

Senin, 31 Oktober 2011

Hello movember :D

hei my month please be nice for me :)

semua perhelatan di jejaring sosial sedang ramai-ramainya berbondong-bondong mengucapkan #novemberwishnya. yaah siapa bilang aku bukan salah satunya. aku mengakui bulan ini begitu amat mengejutkan. dia tiba-tiba datang tanpa aku merasakan kehadirannya. seiring waktu yang berlari begitu kencangnya aku banyak diterpa debu-debu yang berterbangan kesana-kemari, menutupi sebagian wajah yang setiap malam aku beri vitamin. tapi yah tetap saja satu dua jerawat masih nakal, mencoba hadir di sela sela wajah. jerawat aku membiarkan kamu muncul tapi jangan bikin aku terlihat aneh ya, so be nice :)

november.. aku sangat menunggu kehadiranmu tapi aku tidak menyangka kehadiranmu begitu cepat, 13 hari lagi aku pecah. pecah menjadi wanita dewasa tanpa tunjangan. aku harus bertanggung jawab dengan kehidupanku sendiri. aku harus lepas dari masa-masa ketergantungan. ya ketergantungan dengan siapa pun. memasuki bulan ini justru aku semakin takut, karena banyak sekali yang belum aku persiapkan untuk bisa masuk dalam kategori mandiri. mandiri mau tidak mau harus aku jalani. beri aku kesiapan tuhan.

hei my month, aku yakin sekali di bulan ini aku mendapatkan banyak sekali harapan yang satu-persatu akan muncul berbarengan seiring dengan segala daya dan usaha yang aku lakukan. berbagai resolusi aku rencanakan demi terciptanya kehidupan yang adil dan beradab di hati rapuh ini. aku ingin bisa menjadi berguna itu saja. beri aku jalan dan beri aku kesempatan. Tuhaan jangan beri aku kesulitan ya. please be nice for me :)

november is my movember :D
Read More

Sabtu, 15 Oktober 2011

The 12 qualities great teachers share

It’s the question of the year: What makes a great teacher?

Here’s one effort to sort out the qualities that all great teachers have. I suspect that any effort to create a definitive list is doomed to fail because great teachers are as different as the students they teach.

But here’s a list to start, and please write what you think is missing. This was written by Chris Lehmann, the founding principal of the Science Leadership Academy in Philadelphia. A version of this appeared on his website, Practical Theory. He wrote this some years ago when he was teaching at Beacon School, a progressive public high school in Manhattan.

By Chris Lehmann

What makes a great teacher?

Sort of an important question, right?

I’ve seen teachers who worked for hours on their lessons, who were scholars in the field fail miserably, and I’ve seen teachers who, if you give them five minutes before they walked in to glance over their material, they could run a class for an hour on any topic under the sun.

In the end, what makes a great teacher? I wish I had a magic eight-ball that allowed me to figure this one out, but it’s something I’ve really given a lot of thought to... and I think what follows are at least some interesting ways to think about the profession.

So what makes a great teacher?

1) Passion for teaching. This can manifest itself so many ways. I’m the “jump around the room” kind of teacher, and sure, that comes from a lot of passion, but some of the best teachers I’ve known have had a passion that students had to be quiet to catch onto.

2) Love of kids. You laugh, but it’s true! I’ve seen people come in and talk about teaching and talk about how much they love their subject and know about their subject, but they never mention the kids. Worse, we had an interview once where the teacher clearly knew his stuff, but he basically admitted that his classroom management style was fear and intimidation. Not who I want teaching kids I care about.

3) Love of their subject. Again... pretty important. I spent four years dropping by Mike Thayer’s classroom because to watch him explain physics or calculus was, for me, to understand how you could have a passion for something that was always a mystery for me. Great teachers not only love their subject, but they love to share that joy with students.

4) Understanding of the role of a school in a child’s life. High school is more than the sum of the classes the kids take. It’s a time to grow, explore, try on identities, find joys that might just last a lifetime. Sometimes the best teaching we do happens on basketball courts, in the halls after a class, at a local coffee shop or in a drama studio. The best teachers know that they are teachers for much more than the time they are in the physical classroom.

5) A willingness to change. This one gets overlooked sometimes, I think. I’ve written about this before, but it bears repeating. We talk about how schools should be transformative for kids, but I think they can be just as transformative for teachers. If you expect kids to be changed by their interaction with you, it’s got to be a two-way street.

6) A work ethic that doesn’t quit. It’s a hard, draining job that will demand all that you can give sometimes. You’ve got to be able to have some balance in your life, but there are very few teachers who can be effective by cramming everything they need to do into the hours allocated by the average teacher’s contract. (And for the record, the overwhelming majority of the teachers I’ve met put in hours well above and beyond the contract.)

7) A willingness to reflect. You’ve got to be able to ask why things went the way they did... both on the good and the bad days. And you have to be able to admit when the reasons it went bad were because of what you did, not what the students did. (Equally important is the understanding that often things go right because of what the kids brought to the table, not because your lesson plan should be bronzed.) Teaching requires a willingness to cast a critical eye on your practice, your pedagogy and your self. And it can be brutal.

8) Organization. My personal Achilles heel, and one of the things I’m always working to improve. My Palm Pilot helped, really. But I hate paperwork and official looking documents, and it kills me. I am amazed at the people like Dale Lally who seem to get his papers handed back before the kids hand them in or seems to be able to put his hands on every unit he’s ever taught within a moment’s notice. Kids know what to expect, they know he’s going to be organized and have a structure to his class... and he’s still creative and spontaneous and interesting. I can only imagine how much better of a teacher I’d be if the structure of everything I did was just a little more organized.

9) Understanding that being a “great teacher” is a constant struggle to always improve. I think I’ve had some moments of great teaching in my career, but I also still see all the holes in my teaching -- sadly, often times mirroring holes in my self -- and I still want to get better... because I think I’ve got a long way to go to be a great teacher every day. And even if I get better at everything I see as weaknesses now, I can only imagine what new challenges will face me on that day.

10) Enough ego to survive the hard days. The tough days will leave you curled up under a desk, convinced that you can’t teach or the world is too hard for these kids or the work is too much or whatever the problem was that day... you have to have enough sense of self to survive those days.

11) Enough humility to remember it’s not about you. It’s about the kids. If your ego rules your classroom, if the class turns into “me vs. them” or if you can’t understand that a sixteen year old might be able to tell you something you don’t know, then don’t teach. Or at least, don’t teach high school.

12) A willingness to work collaboratively. Sure, there are some great teachers who close the door to their classroom and do what they want, but I think you send a strange message to the kids that way sometimes. Teachers are part of a school community, and even where that community can be flawed (and lots of schools are), a great teacher should be willing to work to make the community a better place.



By
from http://www.washingtonpost.com/blogs/answer-sheet/post/the-12-qualities-great-teachers-share/2011/06/13/AGL64fTH_blog.html

Read More

Sabtu, 01 Oktober 2011

maaf


Hari sabtu, mengawali pergantian bulan, dari september ke oktober. Dan sekarang aku bertemu oktober kembali. Berawal dari sebuah mimpi semalam yang bikin aku sampai saat ini lantang luntung di dunia bawah sadar. Lamunan demi lamunan terlewati dengan begitu sempurna sampai akhirnya terjadilah suatu pebuatan yang aku lakukan tanpa basa-basi.
Buat kamu yang malam ini bahkan malam-malam sebelumnya selalu datang menyenangkan di alam bawah sadarku. Aku ingin mengucapkan maaf.
Maafkan aku karena telah membuang masa yang selama bertahun-tahun aku inginkan. Masa yang dengan mudah aku dapatkan darimu, dengan sikapmu yang begitu sangat manis. Aku telah mengkhianati apa yang disebut dengan komitmen. Aku rela menelantarkan kamu demi seseorang yang aku tahu belum pasti adanya dan keberadaannya. Aku terlalu yakin untuk bisa dapat yang aku mau. Padahal aku tahu itu cuma nafsu. Hanya karena beberapa kebetulan yang aku anggap itu sebuah kode alam, aku dengan mudah bilang kalau aku ingin meninggalkan kamu. Menyisihkan mu. Demi mereka. Kini aku dihukum karena seumur hidup akan menulis beribu-ribu kata menyesal dalam lembaran-lembaran perjalan hidup.
Disaat senja membuka tirainya, aku memberanikan diri mengirimi pesan singkat.
“sorry gue ganggu lo, entah kenapa lo selalu muncul di mimpi gue, ini pencitraan atau gimana gue juga engga ngerti. Yang jelas ini mungkin isyarat dari tuhan kalau gue harus minta maaf sama lo lagi :D. mungkin gue engga bisa berjabat tangan langsung. Tapi gue dikejar-kejar rasa bersalah kalo gue engga mengungkapkan ini walau hanya sekedar sms. Gue engga ngerti ini rasa bersalah atau rasa lain yang engga bisa didefinisikan. Lo emang engga bisa pergi dari hidup gue, walau gue udah berusaha mati-matian.”
Aku tidak mengharap tanggapan darinya yang pasti dengan begini, ada beberapa tampalan dalam tubuh yang kemudian bocor sehingga aku bisa lebih lega untuk bernafas. Aku cuma ingin kamu tau. Walau kini mungkin kamu sedang dengan wanita lain.
Read More

Senin, 26 September 2011

stars and rabbit





























dulu sebelum tau siapa penyanyi dari ost KKK di prambors udah agak ketebak sih siapa penyayinya, cuma masih belum yakin soalnya tiba-tiba warna musik sang vocalis kok berbeda. ini nih yang bikin hebat, walaupun warna musiknya berubah tapi kekhas-an dari karakter vokalis engga bisa dibohongin. dan ini dia mbak elda. jadi elda itu dulu vocalis dari evo band dan sekarang punya band baru lagi namanya stars and rabbit.





































mereka baru punya tiga singel, dan menurut gue ini rekomen banget. easy listening :D ini lirik lagu mereka

Rabbits run
Your story is my story. My story is my story. Can I not listen?. Rabbit's gone. Rabbit's run.. Give no interest. Or else it's unfair. Rabbit go look out on the street lamp. To get hypnotized by motion. Well, fine by me.

Worth it

Are you coming baby eyes. It takes two to do the ocean. Are you coming baby eyes. It takes two to do the sky. Making scene of fairy tale. was it worthy?. White love in the drawing sand. make it worth it. Are you coming baby eyes. It takes two to do the ocean. Are you coming baby eyes. It takes two to do the sky. I build the high fortress. You take polaroid. I watch the halo moon. You slow down the road.

Like it here

Don't change sit tight. Don't change you think I'm already tired. I don't mind you stay today. Beside,you did it once,did it all. I don't mind you brush my hair. you did it once,did it all. No shame I won't make a judgement. Don't stray I'm here your opposite direction. I would mind you stay in bed. Coz you did it all, all time. I would mind you act heavy. you did it all, all time. # This is tiring. still, Can I be yours for a day. a day.. ## way I see it, yes we're odd to be. Way I see it, ooh I like it here..
Read More

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena