small but nice, simple but memorable

Jumat, 20 Mei 2011

terjebak menunggu












mengayuh memutar pedal
melewati dinamika fase
panjang berkerikil
bebatuan berbaris
meminta disentuh roda
tetap melaju
menanti merah lampu
di persimpangan berharap bertemu
terjebak menunggu
Read More

PAS

untuk seumuran ini, aku memang sudah masuk kedalam fase kedewasaan. memandang sesuatu dengan sudut pandang orang dewasa. berpikir jangka panjang dan mulai memikirkan hal-hal yang seharusnya orang dewasa pikirkan. salah satunya jodoh.
bukan hal mudah buat bicara tentang yang satu itu, hal tersebut seperti teka-teki yang tidak ada jawabannya. tidak boleh asal jawab dan tidak boleh juga menghindari untuk tidak menjawab. manusia diciptakan berpasangan katanya, jadi tidak ada salahnya bukan, untuk menunggu sesuatu yang pas. pas yang pasti sesuai dengan kemauan.
hmmm.. kemauan aku atau Tuhan ??
Tuhan kalau boleh aku meminta, berilah yang pas untuk ku.
pas yang indikatornya sama seperti yang aku sering ceritakan kepadaMu.

Read More

boneka



















larut dalam pembicaraan santai sore, hari ini lelah padahal entah apa yang telah dilakukan. menunggu sesuatu yang sudah tau tidak pasti datang. dan berharap pada sesuatu yang sudah pasti tidak terwujud. disini aku sebagai pendengar yang baik. hanya itu yang bisa aku lakukan. karena setidaknya walau rasanya teriris tak akan satu pun raut ingin terlihat menangis.
lekas bercengkrama banyak hal, dari mulai yang membuat berdarah sampai yang sumingrah. percakapan ini bukan random yang pura-pura, atau cuma mengisi kekosongan waktu yang ada. ini ada karena Dia. naskah yang ada telah dibaca dan skenario yang dibuat telah berlangsung diperankan. kita tak lebih dari sebuah boneka. bermain di panggung besarNya. mengikuti semua aturanNya. dan menerima ganjaranNya.
Read More

Senin, 02 Mei 2011

Streomantic - Cybersuperstar
















Insomnia
selamat pagi dunia mata masih terjaga lelah terasa jiwaku. Malam menyimpan perih aku masih disini waktu berputar kembali. Aku lama mencari tidur yang tak terganti malam yang telah tercuri. Andaikan kau bisa mencarikan malam yang menghilang andaikan kau sudi menjadi pengganti insomnia. Dua tahun berlalu mimpi mimpi menghantu kenangan menghias slalu kemana kau sembunyi wahai damai dihati tolong pejamkan mataku. Aku lama mencari tidur yang tak terhanti, malam yang tlah tercuri. Andaikan kau bisa mencarikan malam yang menghilang, andaikan kau sudi menjadi pengganti insomnia.

Pergi jauh
Hari ini aku pergi jauh, melayari lautan yang biru, kan kuberikan kejutan untukmu, kekasih yang telah lama kurindu, apa yang ternyata terjadi kau tak lagi mengenalku wanita berparas sendu telah bersanding denganmu ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dariku. Hari ini kau pergi jauh, kau tak akan pernah lagi kurindu. Apa yang tenyata terjadi kau tak lagi mengenalku wanita berparas sendu telah bersanding denganmu ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dari ku. Dan ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dariku. Apa yang tenyata terjadi kau tak lagi mengenalku wanita berparas sendu telah bersanding denganmu ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dari ku. Cinta yang kau curi dariku.

Sesuatu
Kau adalah sesuatu, sesuatu yang baru kukenal belum lama tapi kumerindu, kau adalah sesuatu, sesuatu yang selalu mengisi beberapa ruang dihatiku. Saat bersamamu aku selalu merasa diruang khayalku karena ku tak kan pernah berjumpa dengan mu didunianyata. Setiap kali kau pergi dari hadapanku yang kurasa seperti gelisah menantimu. Setiap ku pergi dari hadapanmu ku selalu ingin tahu apa kau merindu. Saat bersamamu aku selalu merasa diruang khayalku karena ku tak kan pernah berjumpa dengan mu di dunia nyata.

Langitku
Langitku, senja itu, parasmu kelabu tanpa tatap mata sekejab kata yang terendap takkan terucap. senyap sunyi kian meriap diantara denting denting hujan. Langitku senja itu meluruhkan kalbu, tanpa derap dan tanpa lagu seperti paras kita yang membisu luruh angin membisik sunyi mendung bersemayamlah dihati. Seketika jemarimu merengkuh kesunyian relung dikalbu dan semesta dalam dada menarikan segala sajak cinta. Langitku senja itu parasmu kelabu. Langitku senja itu meluruhkan kalbu.

Seperti apa rasanya luka
Setiap aku telusuri perjalani selalu kuriangi hati karena ku mau berdamai denganmu wahai masa lalu. Seperti inilah kiranya kita berdua terlalu mengenali hati dalam diri begitu dalamnya kucinta diriku. Terlalu larut ketika ia ada terlalu terpuruk bila ia tiada hingga tak terasa lagi seperti apa rasanya luka. Setiap aku menemui apapun itu selalu ingin ku sembunyi karena ku tahu begitu dalamnya kukenal diriku. Terlalu larut ketika ia ada terlalu terpuruk ketika ia tiada hingga tak terasa lagi seperti apa rasanya luka.

Senandung
langit putih nan bersinar awan kelabu payungiku. Haru tebarkan wewangi rangkai melati laluiku. Melepas mimpi menetapkan harap senandungkanlah lara. Namun rintik yang kusimpan disudut mata mengalirlah. melepas mimpi menetapkan harap senandungkanlah lara. Melepaskan mimpi mengendapkan harap senandungkanlah lara. Langkah kaki yang membatu tetap kan melaju meninggalkanmu.
Read More

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena