small but nice, simple but memorable

Jumat, 22 April 2011

di balik dinding


Bukan berarti aku tidak mengenalmu bila kita berbeda dimensi.
Tidakkah kamu ingat saat sebentar kita bercengkrama.
Kamu banyak bercerita, aku pun banyak bercerita.
Kita sama-sama bercerita. Tentang kamu, tentang aku, kita bersama.
Jarum jam tidak pernah bergerak, selalu berhenti diangka yang sama.
Seandainya.
Jika bisa.
Aku bukan hanya sedang bermimpi.
Khayalanku cukup jauh untuk terus bermimpi.
Mimpi menatap rautmu.
Bersama-sama menghadang waktu agar terhenti sesaat.
Bisakah tidak bermain petak umpat denganku.
Aku lelah sungguh.
Mencarimu di kolong meja, di dalam lemari, bahkan di laci meja belajarku.
Sulit ku temukan kamu disini.
Aku menyerah sekarang.
Lekaslah kemari sambut kelingking kecilku.
Aku tunggu dibalik dinding.
Di dunia nyata.
Kamu tak datang.
Read More

BICARA

Kenapa diam ? tak ada denting terdengar, mungkin kamu bisu atau pura-pura bisu, sejak saat itu aku tak lagi bisa dengar leluconmu. Apa ada yang salah dengan diriku ? bicara padaku sebisamu.

Jangan menjadi sunyi, aku tidak suka kesunyian. Hal itu membuatku semakin sepi. Aku kesepian karenamu. Tidakkah kamu pernah merasa sepi ? kamu pasti tau rasanya.

Buka suara, aku ingin dengar hal lucu keluar dari mulutmu. Cerita keseharianmu setidaknya. Jangan buat dirimu seperti payah didepanku. Aku ingin banyak tertawa bersamamu.

Read More

Kamis, 14 April 2011

langit di ujung subuh

























langkahku usai. dengan pakaian busa dan warna orange di ujungnya. ada pagi yang siap mengganti.
Read More

Minggu, 10 April 2011

opera tali









Pada awalnya aku menyimpulkan tali pertemanan, aku mengikat dengan berani tak peduli tali satunya merasa terbebani. Sampai suatu hari tali itu terikat kencang mampu menahan beban dan tak pernah mengeluh akan lelahnya percakapan semu yang terjalin. Percakapan sesama tali yang memberi iri. bila tali kanan agak terlihat longgar tali kiri memberi tekanan agar genggamannya tidak lepas. Bila tali kiri terasa rapuh, dengan ikhlas tali kanan mendekati dan mengeratkan simpulnya. Pertemanan yang dengan sengaja dijalin begitu tulus dan tak menginginkan balasan apa-apa. Sampai suatu ketika hal yang buruk menimpa mereka, harapan yang teranyam rapih dikeduanya terpaksa harus dikubur dalam-dalam. Keduanya digunting terpisah dan harus menjalani takdirnya sendiri-sendiri.
Read More

coba lihat aku

Pura-pura tidak tahu padahal tahu.
Ironis jika tiap malam seperti ini.
Menunggui tanpa tahu apa yang sedang ditunggu.
Waktu berlalu sia-sia saja.
mendung kelabu haru.
Jasad dirudung pilu.
Malu akan pikiran yang selalu keliru.
Larut dalam keheningan kalbu.
coba lihat aku.
Sapa lalu ajak bicara bibirku.
Katakan cinta bila perlu.
Read More

Sabtu, 02 April 2011

repost : [bercermin #3] meliar di dunia semu.

aku dan kamu bersembunyi di balik dinding maya.
hanya dengan nama dan rupa yang samar.
pada satu dimensi kita bertukar bait.
akankah ada rasa yang bertukar di dalamnya?
mungkin hanya benak yang sesak, atau hanya rindu pada satu bayang yang tak tersampaikan. memangkas katakata yang tumbuh meliar.
seperti jamur yang beranak pinak di musim hujan.

kita bernafas di dunia nyata, menyaru dalam imajinasi.
lalu menghidupkan bahasa imajinasi dalam ruang semu.
dan biarlah kode-kode nol satu yang memuntahkan rasa.

dan melaluinya kotak-kotak baru terbangun.
mungkin kamu, separuhku, terjebak dalam satu darinya.


.:repost dari roemah kajoemanis
Read More

kontra

Letih bermain jari
mengetik yang tak terpeduli
memberi yang tak terhargai
terkulai dibarisan janji tak pasti
lemas melihat nyata
indah ditutupi sementara
hadir cuma tinggal mimpi
jumpa tak mungkin terjadi
lihat lalu pergi
kenal lalu tidak peduli
pulang lalu tak kembali
harap dan kembali sunyi
Read More

rindu

Awan tersenyum.
Biru menari.
Burung membentuk formasi.
Menyusun suara hati.
Dari fonem menghasilkan kata.
Berbisik angin selewat.
Terik mentari menambak kontras.
sampai cakrawala membaca.
Dan langit memberi terjemah.

RINDU.
Read More

kapan datang?











Tiupan angin membelai, padahal aku berharap itu kamu.

Kamu hadir disini saat aku benar-benar merasa seperti ini.
Hei aku kacau balau memikirkan kamu,
kenapa kamu tak kunjung hadir duduk disebelahku bercerita lucu sambil bernyayi. Duduk dilantai lalu menyusun puzzle. Menonton film sambil makan popcorn. Lalu makan siang dengan masakan yang kita buat.
Coba tanya pada sofa ini, ia bosan aku duduki tiap hari hanya untuk menanti.
tanya pada lampu yang senantiasa memata-matai perilaku ku.
Aku gelisah, ingin mendengar, ingin bicara kepadamu.
kamu kapan datang ?
Read More

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena