small but nice, simple but memorable

Jumat, 25 November 2011

happy teacher's day

selamat hari guru, untuk seluruh guru indonesia. guru-guru muda yang menanti pengakuannya sebagain PNS, guru-guru senior yang menanti sertifikasi serta guru-guru manula yang menanti pensiun :P

selamat pagi, pagi yang indah.
bersama dengan teh hangat dan bakpia oleh-oleh ibu dari jogja aku mengucapkan selamat hari guru bagi yang merayakannya.
masa sekolah yang sudah aku lewati bersama kalian sehingga aku berada dalam fase ini. duduk di perguruan tinggi di jurusan geografi yang sekarang sedang dipersiapkan sebagai guru sejati. kalau boleh aku mengingatkan memang sejak dulu aku bercita-cita sebagai guru, namun cita-cita itu selalu tertutup oleh cita-cita yang lain. yang menurutku lebih kelihatan berkelas bila aku pamerkan kepada teman-temanku. kini aku sungguh amat menyesal karena selama ini bersalah kepada salah satu cita-cita itu. hingga tuhan menitipkan aku di tempat ini, perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana yang dididik sebagai guru. pengajar anak bangsa dan ikut melaksanakan janji negara yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa.
aku memang baru-baru ini sedang mengikuti kegiatan yang merupakan salah satu mata kuliah wajib di kampusku. namanya PPL, program ini sama seperti magang hanya saja tugasku disini mengajar SMA dan tentunya mata pelajaran geografi. ah jujur aku bukan ahli di bidang pelajaran ini. mungkin karena hati yang setengah-setengah dalam menjalankan perkuliaan jadi ilmu yang aku tangkap pun tidak sampai setengah. sebisa mungkin dan sesempurna mungkin aku mengajar mereka. anak kelas 2 di salah satu SMA di Jakarta. terkadang ketika aku mengajar banyak ledekan-ledekan anak murid yang membuat aku tidak tahan untuk tertawa. mereka raja gombal, mungkin karena aku bertubuh pendek dan wajah aku tidak terlalu tua dibanding guru-guru lain namun tidak jarang juga banyak murid wanita yang memandang aku bukan siapa-siapa sehingga mereka menjadi seenaknya dikelas, kalau sudah begitu akan aku biarkan saja. karena aku hanya ingin mengajar pada murid yang ingin belajar. itu prinsipku.
selain mengajar dalam program PPL, aku juga mengajar di salah satu bimbingan belajar yang lumayan terkemuka di jakarta. aku mengajar anak sd, smp, dan sma. tentu dengan bidang yang aku pelajari dikuliah. ips-geografi. walau tak jarang aku harus kerja keras mengulang pelajaran dan menghafal materi pelajaran lewat buku-buku yang aku download. namun semua kerja keras itu terbayarkan.
jadi suatu hari atasanku bicara kalau aku dimutasi tidak lagi harus mengajar geografi sma, aku dipindahkan menjadi pengajar ips sd dan smp. sejujurnya aku sangat sedih dan berat sekali berkata iya. aku sudah akrab dengan adik-adik murid. itu nama yang aku berikan pada muridku di bimbingan belajar. didalam kelas kami seperti teman, kami sering mendiskusikan segala sesuatu bersama bahkan mengingatkan aku jika aku salah atau menertawakan aku ketika tulisanku tidak terbaca. aku sungguh nyaman di kelas mereka. tapi ini aku tidak bisa mengajar mereka lagi karena pengaruh sistem.
seminggu dua minggu berjalan, aku tidak lagi singgah dikelas mereka. hingga suatu ketika dan anpa diminta ternyata adik-adik murid datang kepadaku meminta aku ajarkan kembali, namun aku hanya bisa diam dan tidak ingin memberi harapan kepada mereka. mereka ingin aku ajarakan kembali, mereka meminta aku masuk kekelasnya lagi. dalam hati aku terenyuh. begitukah aku dimata mereka, atau itu hanya semacam basa-basi. yang jelas hanya mereka dan Tuhan yang tau. namun mendengar pernyataan itu aku jadi tersentuh, setidaknya aku masih dibutuhkan buat mereka. dan itu kebahagiaan yang tidak dapat dilukiskan dengan alat lukis apapun. aku merasa indah. dan cuma aku satu-satunya.
adik-adik murid yang lain, anak sd kelas 6. bukan main pintarnya, bukan main pula nakalnya. aku sangat kewalahan sekali. kelas begitu sangat ribut. membuat aku capek berteriak untuk menyangingi kerasnya suara mereka. bisa dibayangkan betapa gaduhnya kelas itu. adik muridku ada 12, angga, diva, audrey, hendra, aras, sebastian, toriq, lisa, april, ipul, farel, dan bayu. mereka sangat berkarakter. namun ada kesamaan diantara mereka yaitu mereka suka cerita hantu. mereka selalu memintaku untuk menceritakan pengalaman aku mengenai makhluk tersebut. kadang mengarang kadang realita semua aku ceritakan apa adanya. cuma aku sering sekali berpesan pada mereka. kurang lebih intinya seperti ini, kalian tidak boleh takut sama mereka, kalian lebih sempurna dari mereka, beribadahlah supaya kalian bisa dijauhi dari godaanya. untuk menghadapi makhluk mungil seperti mereka aku berusaha menampilkan sisi bijaksanaku.
cerita lain dikelas itu, pernah suatu hari mereka ribut. gradak-gruduk bunyi suara terdengarsampai lantai bawah. padahal kelas mereka di lantai 3. aku luar biasa kesal. akhirnya aku datangi kelas mereka. dan keadaan kelas begitu mengkhawatirkan, semua kursi sudah tidak beraturan bentuknya. kertas berceceran dimana-mana, bau keringat mereka menambah sesak ruangan yang ber ac. aku dengan volume suara yang keras memanggil mereka. "angga bayu hendra aras apa-apaan ini. kenapa kelas jadi berantakan seperti ini ? kalian ngapain sih ??" dengan santai hendra menjawab "kita lagi meneladani para pahlawan kak", aku bingung masih terpaku dan berusaha membereskan kursi sambil berpikir, "iya kak pahlawan-pahlawan kan dulu berperang membela negara," jawab bayu sambil ngos-ngosan. aku makin terpaku mendengar celotehan mereka. jadi mereka main perang-perangan dengan tujuan meneladani pahlawan, aku bicara dalam hati. aku mati gaya. diam. kemudian aku meluruskan pandangan mereka mengenai sikap meneladani. ah kalau aku ingat peristiwa itu aku sering tertawa-tawa sendiri didalam bus. malam yang senyap jadi ramai gara-gara mengingat mereka.
lalu ada lagi yang bikin aku mati gaya, jadi suatu hari aku membuat soal dengan jawaban yang aku buat kotak-kotak berjumlah huruf yang menjadi jawabannya, dua tiga huruf aku keluarkan secara acak agar mereka bisa lebih mudah untuk menjawabnya. kemudian sebastian bertanya, "kakak aku engga tau jawaban ini, aku belum diajarin kak disekolah". dengan santai aku menjawab "di tebak aja sebastian kan hurufnya udah ada yang kakak perlihatkan". lalu sambil menulis sebastian menjawab, "menebak itu bukan solusi memecahkan masalah yang baik kak". deg ! aku terpaku, membisu, mematung, tak bergerak, dan hampir kesetrum sama perkataan aku sendiri. kalimat yang diucapkan sebastian sungguh amat indah bila aku jadikan status facebook atau twitter. sungguh aku tidak membayangan dari mana ia bisa bicara seperti itu. aku kakak guru yang amat mengenaskan rasanya. dengan kejadian tadi aku kembali luruskan perkataanku.
cerita lain lagi saat aku menjelaskan tentang benua australia di kelas, tiba-tiba aras dengan santainya duduk dengan meletakkan kaki di meja. sebagai pengajar yang tau sopan santun, aku mengingkatan dia kalau cara duduk seperti itu bukan caa yang benar. saat itu aku menegur "aras duduk yang bener dong." aras menjawab "emang duduk yang bener kaya gimana kak ?". "duduk selayaknya manusia, kamu lihat cara duduk diva" lalu sambil menatap mataku aras dengan lantang menjawab. "engga ah kak aku kan bukan peniru". harus aku jawab apa ?? aku selalu dibuat anak-anak ini mati gaya.
hal manis yang aku temukan disisi lain adalah ketika aku berulang tahun, seorang adik murid sekonyong-konyong datang kemejaku. bertanya demikian "kakak kemarin ulang tahun ya ?" "engga" karena memang ulang tahunku bukan dihari itu. "kok hari minggu kemaren fotonya pegang kue ?" lisa bertanya lagi. kemudia dengan malu-malu dia mengucapkan "selamat ulang tahun ya kak" dibarengi dengan mengulurkan tangannya. aku jadi tersenyum-senyum sendiri dan dengan riang mengucapka terima kasih kepadanya.
sungguh mengesankan pengalamanku mengajar yang baru beberapa bulan ini. aku dibuat para murid kewalahan dan bergembira.
sedikit cerita tadi merupakan secuil pengalaman yang aku dapatkan, dan mungkin hanya setitik kisah dibalik kegiatan belajar dan mengajar guru yang lain. aku anak baru di dunia pendidik. aku masih harus banyak mengajar, karena memang aku belum menjadi siapa-siapa.
terima kasih adik-adik murid yang sudah memberi banyak warna di lembar bergambar yang Tuhan berikan kepadaku.



1 comments:

  1. Selamat datang di dunia yang menyenangkan :) ingat jd guru itu sejatinya belajar dari murid.

    BalasHapus

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena