small but nice, simple but memorable

Selasa, 22 November 2011

jangan bosan

entah sebentar lagi atau sesaat lagi aku menamainya, yang jelas hanya tinggal beberapa jam lagi aku akan berhadapan dengan sejumlah nyawa yang masing-masing menungguiku untuk aku beri sesuatu. tak hanya diam semua kulakukan dengan perlahan demi perlahan. meski jangkauan teramat jauh namun aku senang menjalaninya. menanti waktu-waktu bersama mereka, yang punya berbagai macam karakter. kadang aku dibuatnya mati di tempat. memikirkan sekecap dua kecap sanggahan yang hingga detik ini masih bersarang dan akan selalu aku ingat. singkat dan bermakna.
mereka yang bertubuh mungil itu kelak akan memanggil namaku, meminta bercerita banyak hal. walau aku bukan manusia yang serba tahu tapi aku dibuatnya menjadi teramat banyak tau. aku menyukai penghargaannya. mereka selalu menantiku bercerita, tanpa bosan. aku belajar banyak dari mereka. semuanya.. dari hal-hal sepele sampai yang tidak bisa disebut sepele lagi. aku berharap bisa berguna buat kalian. jangan bosan menanti kedatanganku dan permainan yang akan aku bawakan lagi. aku sayang kalian :)
Read More

Sabtu, 19 November 2011

my birthday




2.30, 13 november 2011,

thank you my friends to give a surprise that I never got before, I was really touched.
i feel very special that day.






Read More

Sabtu, 05 November 2011

semangkuk soto di pagi hari




soto ini terbuat dari olahan cerita yang menghasilkan rasa gelak tawa yang begitu gurih dan mengenyangkan

ini yang aku maksud, disaat semua kisah dimulai dan berasal dari tempat ini. tempat kenangan yang mengingatkan aku pada masa-masa muda dulu, saat SMP. aku bersama kesepuluh temanku sering sekali bahkan hampir setiap hari menghabiskan waktu disini, sekedar makan siang, becanda atau berbicara ngalor-ngidul tidak penting.
aku ingat saat kami semua berulang tahun, satu-persatu dari kami pasti menjadikan soto ini sebagai bahan traktiranya. kami sudah akrab sekali dengan pemilik tempat makan ini, pak cak namanya. beliau hafal sekali pesanan kami, aku yang tidak pakai telur, radit yang tidak suka tomat, afif yang suka menambah koya, dan mair yang tidak suka pedas. kami tinggal pesan dan soto akan segera hadir serta tanpa ba bi bu kami lahap :D
ingin rasanya aku memutar waktu disaat  kami menggunakan seragam putih biru, membicarakan cita-cita kami yang ingin masuk SMA favorit, membicarakan soal-soal ujian, PR matematika bahkan guru yang menyebalkan. di soto pakcak biasa kami memanggilnya.
minggu terakhir di bulan oktober aku kembali kesana, bersama ketiga temanku. mengicip soto yang jelas sekali aku rindu. kembali berbincang seperti dulu, sembari menghabiskan semangkuk soto di hari minggu. ketika ingin pulang dan pamit, pak cak senantiasa mendoakan kami, agar kami menjadi orang sukses. sukses dalam segala hal katanya. terima kasih pakcak itu balasku :)


Read More

Kamis, 03 November 2011

warna sawarna

melanjutkan perjalanan siang itu, seusai bermalam di bayah dan menikmati pagi disana. disaat matahari sedang terik-teriknya kami menempuh perjalanan sekitar 2 jam menuju sawarna. kami mengunjungi pantai yang selama ini di cari para surfer. pertunjukan tarian dan orkestra ombak sangat menghibur. mereka beratraksi dengan lincahnya, deburannya memecahkan suasana.
untuk masuk kesana kami dikenakan biaya retribusi sebesar 2000 rupiah per orang. tidak mahal. hanya saja bila ingin memebeli makanan dan minuman disini harganya jauh lebih mahal dari harga pasaran. selanjutkan kami mencari penginapan, niat hati ingin menginap dirumah penduduk, namun apadaya karena tarif yang diluar dugaan maka kami terpaksa bermalam di bibir pantai, diwarung teteh dan teteh yang baik hati meminjami kami lampu petromak dan bantal untuk menyimpan nyenyak disana. penginapan disana dihitung perkepala, paling murah 50.000 per orang itu pun dirumah penduduk.
untuk menanti malam maka selayaknya wisatawan lainnya kami menyusuri bibir pantai, bermain dengan telanjang kaki. menapaki butiran-butiran pasir yang tidak jarang masuk di celah-celah jari kaki. menemukan tempat yang sangat eksotis dan hewan yang begitu dramatis.












Read More

tilas di ujung genteng


aku mungkin telat untuk memposting perjalananku ke sukabumi, tepatnya ke desa ujung genteng. disana terdapat pantai yang sangat indah dan masih jarang dikunjungi. aku kesana bersama tiga orang temanku. kamu melakukan perjalanan dengan mengendarai motor. waktu tempuh kami 7 jam. itu karena kami melakukan banyak melakukan pemberhentian. kami tiba disanan disaat senja. berbarengan dengan tenggelamnya mentari dan langit sedang orange-orangenya. indah dan sangat sendu kala itu. semua lelah yang dirasakan hilang dan lenyap begitu saja seiring dengan hilangnya mentari.
disana kami menginap di mushola milik LIPI, kamu hanya dikenakan biaya masuk 5rb per orang dan distribusi kebersihan seikhlasnya. kami hanya menginap semalam. namun kenangan berada disana tidak dapat hilang bermalam-malam.
foto-foto dibawah ini diambil oleh temanku, entah ridha atau fajar karena mereka yang sering memotret pemandangan.
What a beautiful place !






























































Read More

kala pagi di bayah

langit mendung kala itu dan udara pagi begitu amat sepoi-sepoi menggoyangkan bulu rona. aku kedinginan di pagi itu. mungkin karena pengaruh anginmu yang terus berhembus sepanjang waktu tidurku.

kali ini aku bersama ketiga temanku melakukan perjalanan ke wilayah banten selatan. aku di bayah kala itu. di kala kami tiba dengan memesan semangkuk mie rebus dan segelas teh manis hangat. berbicara panjang mengenai perjalanan 9 jam tadi. lelah rasanya karena harus terus menerus duduk di motor dan makan hati karena ban motor temanku yang aku tumpangi berkali-kali bocor sehingga kami harus berhenti dan berkali-kali menambal ban. keadaan jalan disana memang tidak begitu bagus, mungkin itu yang menyebabkan ban motor temanku sering kali bocor. lalu kami juga terpaksa meneduh karena hujan di waktu ashar. perjalanan kami tertunda dan waktu terus berjalan.
perjalanan yang seharusnya ditempuh hanya dengan 7 jam maka melebar menjadi 9 jam. barangkali kami melewati rute yang salah sehingga jarak tempuh yang kami lewati berputar-putar. seharusnya kami melewati sukabumi bukan banten.
sudahlah mengenai perjalanan tadi, yang terpenting kali ini kami sudah disini di balai bambu dengan tikar pinjaman pemilik warung kami tertidur, berselimutkan sleeping bag yang sengaja dibawa temanku. kami terlelap. menikmati dinginnya belaian angin. malam itu di bayah.
tak lama gelap berganti terang, satu persatu mata kami terbuka. pagi telah hadir dan matahari tersenyum malu dibalik alam. pagi yang mendung kataku.

dan ini lah wajah sang pagi kala itu.













































































Read More

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena