small but nice, simple but memorable

Selasa, 09 Agustus 2011

minoritas


Apa yang berbeda dari saya, saya hanya tidak menggunakan penutup kepala. Lalu apa dengan karena rambut saya dibiarkan terurai maka kalian bisa menilai saya dengan etika kelas bawah ?


Saya terlahir sebagai manusia normal dengan islam sebagai agama saya. Saya hidup di lingkungan yang sangat islam menurut saya. Saya menjalankan solat, puasa bahkan bersedekah. Bukan ingin ria hanya saja saya ingin mengungkapkan bahwa saya sama dengan kalian. Kita sama-sama islam. Kalau hanya penutup kepala memang merupakan identitas, apakah saya bisa tidak mempergunakan identitas saya. Toh walaupun saya tidak menunjukan, Allah tau kalau saya islam.
Bila saat ini saya bicara perbedaan saya dengan kalian, itu karena beribu-ribu sesak yang sudah bosan saya penjara. Selayaknya narapidana mereka punya jangka waku untuk ada disana dan sewaktu-waktu akan bebas. Mungkin ini sudah saatnya saya membebaskan mereka yang terkungkung dalam ambang kesakitan.
Saya hidup tidak neko-neko, menjalani semua pemberian Allah dengan rasa syukur bahkan saat saya dicela sebagai gadis yang tidak baik pun saya tetap bersyukur. Mungkin itu merupakan bentuk perhatian mereka kepada saya. Saya tidak menentang apapun yang mereka bilang. Saya punya hak untuk menerima atau membiarkan kritikan mereka berlalu begitu saja.
Saya memang selalu hidup dalam keminoritasan. Dikampus saya kamu marginal pemilik kepala yang permanen hitam, sedangkan mayoritas teman-teman saya memiliki kepala yang setiap harinya dapat berganti warna yang sesuai dengan pakaian yang digunakan. Kaum mayoritas selalu dianggap benar dalam segala hal dan yang pasti akan selalu menang.
Bukannya saya tidak ingin diajak benar, saya sadar kalu agama saya memang menyarankan saya mengenakan penutup kepala berwarna-warni. Tapi tidak ada hak untuk anda menjudge saya hina dengan hanya menilai dari sana. Biarkan saya sadar sendiri, jangan paksa saya.
Lihat mereka kaum mayoritas yang sesekali mengikuti saya, membiarkan rambutnya terlepas sewaktu-waktu. Apakah itu bukan munafik namanya ?? kadang kala penutup warna warni itu hanya dijadikan kedok semata, agar terlihat seperti wanita baik-baik. Padahal tidak lebih baik dari pada saya.


Coba bilang sekali lagi bila wanita dengan rambut dibiarkan terurai panjang merupakan wanita hina. Tidak kan ??

1 comments:

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena