small but nice, simple but memorable

Rabu, 16 Maret 2011

kagum

tidak terasa sudah tiga tahun aku mengagumi kakak. dari hari pertama menginjakkan kaki memasuki perkuliahan. kakak benar-benar seorang kakak yang patut diteladani. kakak selalu memberi satu per satu pelajaran hidup yang benar-benar bikin aku berkaca-kaca. sungguh kak. selama ini aku ingin sekali mengenal lebih jauh tentang kakak, jauh jauh dari sejauh ini aku mengenal kakak. kulit kakak yang hitam itu memberi aku kesadaran bahwa kakak mampu bertahan di negeri orang. tanpa siapa-siapa tanpa orang tua. dulu kakak pernah cerita bahwa untuk menjejakan kaki di kota besar ini kakak harus rela membungkus semua kangen kakak dalam kantung plastik yang nantinya jika terkumpul akan kakak berikan semua pada ayah dan ibu kakak di papua. tanpa sisa. aku seperti menonton film drama di bioskop saat mendengar kakak bilang begitu. bagaimana bisa seorang bocah dapat berpikiran begitu dewasa saat itu. aku bangga kak pernah mengenal kakak. kakak yang mampu mengikat semua rindu kakak sendiri.

mengagumi kakak itu tidak akan membuat aku merasa merugi
mata dan hati selalu tertegun bila ada selewat aroma kakak
bila berpapasan lidah ini menyapa, tetap masih bikin aku salah tingkah
rasanya aku ingin menghipnotis kakak agar bisa bercerita banyak lagi.
tentang hidup kakak, tentang semua.

mengagumi kakak diam-diam membuat aku merasa bangga
karena cuma aku dan Tuhan yang bisa merasakan rasanya
senang menerima senyuman kakak
mendengar nasehat kakak
dan membaca pesan singkat kakak
aku masih simpan itu semua

"Karena Mengagumimu cukup seperti ini. Tanpa perlu aku tahu apakah kamu sudah mempunyai wanita yang mungkin cemberut karena pria-nya aku kagumi menggebu-gebu seperti ini.

Dan Mengagumimu cukup seperti ini. Ketika aku bisa berharap lebih dekat dengan kamu tapi peka-pun kamu tidak.

Ya, Mengagumimu cukup seperti ini. Saat kita bisa tertawa, karena alasan yang sama.

Mungkin juga, mengagumimu cukup sampai saat ini. Sampai saat kamu mengetahuinya."

Read More

him

"Aku emang nggak berani sih buka percakapan sama kamu. Abis takut minder di tengah percakapan. Aku tipe orang yang nggak suka ngikutin seluruh perkembangan dunia, bahkan indonesia apalagi politik. Makanya bingung mau mulai percakapan apaan. Jadi daripada kelihatan bego mending diem kan. Aku takjub sama kamu yang kayaknya baca semua isi koran dan majalah di seluruh dunia ini."


-dikutip dari kriing! Pos! Pos!
Read More

Selasa, 15 Maret 2011

47 hari

hingga 47 hari terlewati tanpa rasa. setengah pun tidak ada. hingga detik ini pun aku merasa tak punya dia, dia ada tapi aku meniadakan. entah bagian otak mana dari diriku yang rusak. ini diluar kuasa. aku pun berharap perasaan buruk ini tidak hadir untuknya. saat ini, dikala semua selendang telah hampir selesai dirajut. walau dengan benang tipis-tipis tak ada warna. abu-abu pun tidak ada. Tuhan.. beri sedikit rasa pada lidah yang kelu ini.
Read More

denting

denting..
suara gelas tersapu jemari, terpukul sendok.
cuma satu dari sekian banyak suara yang hanya bisa didengar dari situ.
ruang tengah yang kosong walau banyak atribut disana-sini.
lemas dan lamun hingga tak ada daya untuk menggerakkan diri.
meraih beberapa butir gula agar air yang mengisi gelas manis.



Read More

Minggu, 06 Maret 2011

hanya dengan lewat

hanya dengan waktu sedetik aku yang hanya seorang manusia ini bisa suka. aku suka dia. suka dengan candanya, aksennya, bicaranya, dan hal kritis yang ia punya.
hanya dengan waktu dua setengah jam aku bisa merasa begitu dekat layaknya seorang teman lama yang mengenalnya begitu dalam. perasaan ini bukan berujung pada cinta tapi lebih kepada suka. aku suka dia. candanya, aksenya, bicaranya, dan hal kritis yang ia punya.
hanya lewat buramnya dunia, yang akupun tidak tau ia itu nyata. diruang yang sempit ini kita berbagi. berbagi cerita, politik, pendidikan, ekonomi, sampai musik. aku suka dia. candanya, aksennya, bicaranya, dan hal kritis yang ia punya.
hanya lewat dunia ini kami dipertemuakan, karena sebuah perkenalan yang tak terkira sampai disini ujungnya. menjadi begitu indah walau hanya dua setengah jam. karena memang aku suka dia. candanya, aksennya, bicaranya, dan hal kritis yang ia punya.

candanya..
aksennya..
bicaranya..
dan dia..
Read More

Surat Untuk Pagi


....
"untuk itu, pagi, kuberikan sepotong senyumku. sama seperti pesanku kemarin, kemarin dulu, dan harihari sebelumnya. guratkan senyum itu pada dirinya melalui setiap berkasmu yang menghangatkan hatinya. lukiskan senyumku pada siapapun yang menyapanya. biar ia tahu, aku adalah dunia yang tersenyum padanya. sampaikan pula padanya, aku masih berjaga di dermaga bandar."
....

dari surat untuk pagi karya roemah kajoemanis
Read More

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena