small but nice, simple but memorable

Senin, 02 Mei 2011

Streomantic - Cybersuperstar
















Insomnia
selamat pagi dunia mata masih terjaga lelah terasa jiwaku. Malam menyimpan perih aku masih disini waktu berputar kembali. Aku lama mencari tidur yang tak terganti malam yang telah tercuri. Andaikan kau bisa mencarikan malam yang menghilang andaikan kau sudi menjadi pengganti insomnia. Dua tahun berlalu mimpi mimpi menghantu kenangan menghias slalu kemana kau sembunyi wahai damai dihati tolong pejamkan mataku. Aku lama mencari tidur yang tak terhanti, malam yang tlah tercuri. Andaikan kau bisa mencarikan malam yang menghilang, andaikan kau sudi menjadi pengganti insomnia.

Pergi jauh
Hari ini aku pergi jauh, melayari lautan yang biru, kan kuberikan kejutan untukmu, kekasih yang telah lama kurindu, apa yang ternyata terjadi kau tak lagi mengenalku wanita berparas sendu telah bersanding denganmu ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dariku. Hari ini kau pergi jauh, kau tak akan pernah lagi kurindu. Apa yang tenyata terjadi kau tak lagi mengenalku wanita berparas sendu telah bersanding denganmu ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dari ku. Dan ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dariku. Apa yang tenyata terjadi kau tak lagi mengenalku wanita berparas sendu telah bersanding denganmu ku merasa sia-sia begitu mahal harganya mencari cinta yang kau curi dari ku. Cinta yang kau curi dariku.

Sesuatu
Kau adalah sesuatu, sesuatu yang baru kukenal belum lama tapi kumerindu, kau adalah sesuatu, sesuatu yang selalu mengisi beberapa ruang dihatiku. Saat bersamamu aku selalu merasa diruang khayalku karena ku tak kan pernah berjumpa dengan mu didunianyata. Setiap kali kau pergi dari hadapanku yang kurasa seperti gelisah menantimu. Setiap ku pergi dari hadapanmu ku selalu ingin tahu apa kau merindu. Saat bersamamu aku selalu merasa diruang khayalku karena ku tak kan pernah berjumpa dengan mu di dunia nyata.

Langitku
Langitku, senja itu, parasmu kelabu tanpa tatap mata sekejab kata yang terendap takkan terucap. senyap sunyi kian meriap diantara denting denting hujan. Langitku senja itu meluruhkan kalbu, tanpa derap dan tanpa lagu seperti paras kita yang membisu luruh angin membisik sunyi mendung bersemayamlah dihati. Seketika jemarimu merengkuh kesunyian relung dikalbu dan semesta dalam dada menarikan segala sajak cinta. Langitku senja itu parasmu kelabu. Langitku senja itu meluruhkan kalbu.

Seperti apa rasanya luka
Setiap aku telusuri perjalani selalu kuriangi hati karena ku mau berdamai denganmu wahai masa lalu. Seperti inilah kiranya kita berdua terlalu mengenali hati dalam diri begitu dalamnya kucinta diriku. Terlalu larut ketika ia ada terlalu terpuruk bila ia tiada hingga tak terasa lagi seperti apa rasanya luka. Setiap aku menemui apapun itu selalu ingin ku sembunyi karena ku tahu begitu dalamnya kukenal diriku. Terlalu larut ketika ia ada terlalu terpuruk ketika ia tiada hingga tak terasa lagi seperti apa rasanya luka.

Senandung
langit putih nan bersinar awan kelabu payungiku. Haru tebarkan wewangi rangkai melati laluiku. Melepas mimpi menetapkan harap senandungkanlah lara. Namun rintik yang kusimpan disudut mata mengalirlah. melepas mimpi menetapkan harap senandungkanlah lara. Melepaskan mimpi mengendapkan harap senandungkanlah lara. Langkah kaki yang membatu tetap kan melaju meninggalkanmu.
Read More

Jumat, 22 April 2011

di balik dinding


Bukan berarti aku tidak mengenalmu bila kita berbeda dimensi.
Tidakkah kamu ingat saat sebentar kita bercengkrama.
Kamu banyak bercerita, aku pun banyak bercerita.
Kita sama-sama bercerita. Tentang kamu, tentang aku, kita bersama.
Jarum jam tidak pernah bergerak, selalu berhenti diangka yang sama.
Seandainya.
Jika bisa.
Aku bukan hanya sedang bermimpi.
Khayalanku cukup jauh untuk terus bermimpi.
Mimpi menatap rautmu.
Bersama-sama menghadang waktu agar terhenti sesaat.
Bisakah tidak bermain petak umpat denganku.
Aku lelah sungguh.
Mencarimu di kolong meja, di dalam lemari, bahkan di laci meja belajarku.
Sulit ku temukan kamu disini.
Aku menyerah sekarang.
Lekaslah kemari sambut kelingking kecilku.
Aku tunggu dibalik dinding.
Di dunia nyata.
Kamu tak datang.
Read More

BICARA

Kenapa diam ? tak ada denting terdengar, mungkin kamu bisu atau pura-pura bisu, sejak saat itu aku tak lagi bisa dengar leluconmu. Apa ada yang salah dengan diriku ? bicara padaku sebisamu.

Jangan menjadi sunyi, aku tidak suka kesunyian. Hal itu membuatku semakin sepi. Aku kesepian karenamu. Tidakkah kamu pernah merasa sepi ? kamu pasti tau rasanya.

Buka suara, aku ingin dengar hal lucu keluar dari mulutmu. Cerita keseharianmu setidaknya. Jangan buat dirimu seperti payah didepanku. Aku ingin banyak tertawa bersamamu.

Read More

Kamis, 14 April 2011

langit di ujung subuh

























langkahku usai. dengan pakaian busa dan warna orange di ujungnya. ada pagi yang siap mengganti.
Read More

© vanilla essens, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena