satu deringan lagi memanggil. itu panggilan telepon dari mu. walau sekali-sekali, tetap saja itu berkesan untukku. karena maksud dari sekali-sekali itu aku tau. dipojok sana terdengar tanya untukku, aku selalu menjawab walau agak ragu dan malu-malu. tidakkah itu terjadi padamu ??
kedua kaki ku tidak mau kalah salah tingkah. keduanya bergoyang-goyang di bawah meja. ikut tersipu-sipu. menggesek-gesek kaki meja penuh rasa merah jambu. disisi sini ada kembang bahagia, di dalam sini.
meski cuma sekali-kali :)
Senin, 03 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
: )
BalasHapus