kita samasama tahu
hingga persimpangan itu kita harus berbicara dalam bisu
dengan bahasa yang terdengar dan terucap batin
kita samasama mengerti
hingga pertemuan jalan hanya ada pendar bulan
dan kita berjalan perlahan dengan satu remang lilin yang tak boleh padam
kita samasama sadar
dalam hening langkah hatihati itu
kita hanya bisa bercakap dengan tandatanda-Nya
tak bisa berhenti atau berbalik atas sebuah jalan yang diberi
hingga bertemu seberkas fajar di persimpangan
.: roemah kajoemanis
0 comments:
Posting Komentar